Selasa, 22 April 2014

Sejarah Paskibraka

SEJARAH PASKIBRAKA

Pengibaran Bendera Pusaka pertama kali oleh Bapak Latif Hendraningrat dan Suhud S. Menjelang Hut RI ke-2 Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Mayor Husein Mutahar untuk menyiapkan dan memimpin upacara peringatan Hut RI tersebut,di halaman istana presiden.Gedung agung Jogyakarta tanggal      17   Agustus           1956.

Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dilakukan se-indonesia dan beliau
Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri dan 2 putra Formasi ini masih dilakukan sampai tahun 1947 dan 1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya diadakan di Jakarta pada tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu   Pengibaran   ditentukan    dan           diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar menjadi Dirijen Urusan Pemuda dan salah satunya ialah latihan “PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan uji coba untuk kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun 1967 Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau mengembangkan menjadi tiga pasukan        :

-        Pasukan 17   Pengiring Bendera (  Pemandu     )
-        Pasukan 8     Pembawa Bendera (  inti    )
-        Pasukan  45 Pengawal      Bendera

Tahun 1967-1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran Bendera,sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA ) tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember diadakan Musyawarah Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun 1995 tepatnya pada tanggal 18-22 Januari diadakan MUNAS Ke-2 yang menghasilkan keputusan perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ).Juga menetapkan Paskibra Sekolah SMU menjadi Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan pengurus baru untuk tahun 1955-1959. MUNAS k-3 dilaksanakan di Lembang Bandung.
Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1 Mat Arief Bapak Mutahar berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit Tinggi.

PENGERTIAN
PASKIBRA
KA adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Profinsi dengan Sejumlah 54 orang bertugas untuk Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka.

 Setiap tahun secara meriah sekaligus khidmat, bangsa Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan. Upacara yang berpusat di halaman Istana Merdeka itu dipuncaki dengan acara pengibaran Bendera Pusaka. Tradisi ini sudah dimulai sejak tahun 17 Agustus 1950, yaitu peringatan Proklamasi Kemerdekaan yang pertama dilakukan setelah Presiden Republik Indonesia kembali hijrah ke Yogyakarta.

Dalam skala kecil, upacara serupa sebetulnya sudah dilakukan di halaman Gedung Agung Yogyakarta ketika Republik Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan yang          pertama, 17      Agustus1946.

Husein Mutahar yang ketika itu sudah menjadi salah seorang ajudan presiden, dan dikenal sebagai pandu yang aktif, diberi tugas untuk menyusun upacara pengibaran bendera. Pada saat itu ia sudah mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka pengibaran bendera Merah-Putih sebaiknya dilakukan oleh para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia.
Mutahar kemudian memilih lima orang yang bermukim di yogyakarta, terdiri dari tiga laki-laki dan dua orang perempuan yang mewakili daerahnya. Lima orang tersebut merupakan   symbol  Pancasila.

Upacara di halaman Gedung Agung itu diulang lagi pada tahun 1947,1948,1949, masing-masing secara bergiliran      dari  daerah Indonesia.
Setelah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Jakarta, sejak 17 Agustus 1950 upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dipusatkan di halaman Istana   Merdeka.

Berdasarkan f
oto dokumentasi, jumlah pengibar bendera pada upacara 17 Agustus 1950 telah lebih dari lima orang, mereka masih mengenakan seragam putih-putih dengan peci hitam, menggunakan selempang Merah-Putih di dada, sebagai pasukan intinya anggota pasukan pengibar bendera menggunakan syal berwarna     Merah-Putih.

Antara tahun 1950-1966 tidak diketahui perkembangan upacara pengibaran Bendera Pusaka, karena kelangkaan narasumber yang mengetahui. Selama periode tersebut upacara pengibaran Bendera Pusaka di tangani oleh Rumah Tangga          kepresidenan.

Pada tahun 1967, Husain Mutahar, ketika itu menjabat sebagai direktur Jendral urusan Pemuda dan Pramuka pada Depertemen Pendidikan dan kebudayaan, dipanggil oleh presiden Soeharto dan diberi tugas untuk menyusun tata upacara Pengibaran          Bendera        Pusaka.
Sesuai dengan perkembangan keadaan, Mutahar mengembangkan tatacara pengibaran Bendera Pusaka menjadi satu pasukan yang terdiri atas tiga kelompok,         yaitu   :
a.       Kelompok 17, Bertindak sebagai pengiring depan atau pemandu
b.       Kelompok     8,       Bertindak sebagai inti pembawa bendera
c.       Kelompok     45,     Bertindak      sebagai         pengawal



Ketiga kelompok tersebut merupakan symbol tanggal proklamasi kemerdekaan republik           indonesia.
Pada tahun 1973, Idik Sulaiman yang tahun 1967 telah terlibat sebagai Pembina pasukan pengibar Bendera, mengusulkan sebuah nama baru. Sebelumnya Pasukan pengibar Bendera itu disebut sebagai PASUKAN PENGEREK BENDERA PUSAKA. Usulah Idik adalah sebuah nama PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA yang disingkat PASKIBRAKA.Usulan itu diterima hingga sekarang”Pasukan elit” ini mengusung nama yang anggun dan berwibawa.Adapun untuk anggota PASKIBRAKA yang telah melaksanakan tugasnya mendapat julukan PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI).

Dalam perkembangannya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tidak hanya sebatas pengibaran di Hari Proklamasi, tetapi lebih ke Pembinaan Nasionalisme dan Budi Pekerti. Karena itu lambang dari PASKIBRA adalah Bunga Teratai.
Bunga Teratai Putih karena di anggap suci, hidup di tengah-tengah danau atau telaga sehingga tidak bisa dijamah, Akarnya tertancap di dalam tanah sedangkan hidupnya di air, jadi diibaratkan sebagai tanah air, jadi bunga teratai juga dapat di artikan sebagai generasi muda yang ingin berkembang untuk tanah airnya.

Keterangan   :
B        =       Belajar
B        =       Bekerja
B        =       Berbakti
D       =       Disiplin
A       =       Aktif
G       =       Gembira

Seseorang bila ingin berhasil harus belajar sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan bekerja serta berlatih dengan giat untuk mendapatkan pekerjaannya, Seorang anggota paskibra dituntut harus aktif, giat, disiplin, karna ketiga hal itu merupakan ciri khusus anggota paskibra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar